Lebaran tetap persis bersama dengan pakaian baru, entah siapa yang pertama kali memulainya, yang jelas, itu orang pasti bedebah betul. Sebab, dikarenakan dia orang tua di semua Indonesia kudu membanting tulang sedikit lebih keras dibanding hari-hari kebanyakan semata demi memenuhi keinginan pakaian baru untuk anak-anaknya yang, pada titik tertentu, jikalau tidak dituruti sering mengancam untuk tidak rela menjadi anaknya lagi.
Tapi tak apa. Anggap saja sebagai rejeki anak satu th. sekali. Toh yang doyan pakaian baru menjelang Idul Fitri bukan anak-anak saja, orang dewasa termasuk suka pakaian baru. Bahkan tidak cuma pas Idul Fitri saja, jikalau kudu di hari raya Natal, hari raya Nyepi, sampai Waisak, semua diikuti.
Nah, ngomong-ngomong soal baju Lebaran, dan ndilalah momennya termasuk pas membuat bahas pakaian Lebaran, maka di rubrik Tokcer kali ini, Mojok Institute akan mengupas tips simple membeli pakaian Lebaran. Apa saja? Ini dia.
Pertama, mengatur dana. Ini memang berlaku bukan cuma untuk pakaian Lebaran, tapi termasuk untuk komoditi lainnya. Jangan benar-benar menyedot dana untuk keperluan sandang. Bagaimanapun, banyak keperluan lain yang tak kalah perlu ketimbang sekadar pakaian baru. Cobalah untuk menyisihkan uang untuk keperluan lainnya. Memberi uang keponakan, misalnya. Jangan sampai pas Lebaran Anda manfaatkan pakaian branded Rabbani, Zoya, atau Elzatta, tapi ngasih uang ke ponakan cuma lima ribu. Aduuuh, malu mirip gincu, Ceu. Bisa-bisa nanti ponakan membatin didalam hati, Ya ampuuun, ini tante apa Firaun sih?
Kedua, jangan benar-benar mengikuti tren jikalau memang tidak cocok. Beberapa tren pakaian kontemporer memang terlihat bagus, luwes, dan eksentrik, tapi jangan segera lantas mengaplikasikannya sebagai pakaian Lebaran. Kita kudu tetap memfilternya, dikarenakan tren pakaian teranyar tak melulu pas membuat dipakai sementara Lebaran. Busana batik berlogo klub sepak bola, misalnya. Walaupun terlihat cocok dan bagus, tapi tak elok jikalau dipakai berlebaran. Ingat, Lebaran adalah sementara bagi Anda untuk bersilaturahmi ke tempat tinggal kerabat dan saudara, bukan untuk sparing bertanding futsal.